JAKARTA - PT Danantara Asset Management (Persero) segera mencatat aliran kas signifikan dari dua bank BUMN terbesar, yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI).
Dividen interim yang akan diterima perusahaan diproyeksikan mencapai total Rp15,89 triliun, menjadi suntikan dana penting bagi pengelolaan aset dan strategi keuangan perusahaan.
Keputusan ini mengikuti pengumuman resmi kedua bank mengenai pembagian dividen interim tahun buku 2025. BRI dan Mandiri memilih membagikan sebagian laba bersih mereka kepada pemegang saham sebelum laporan keuangan tahunan final disahkan, menegaskan kinerja positif kedua institusi keuangan tersebut sepanjang tahun berjalan.
Distribusi dividen ini tidak hanya penting bagi para pemegang saham umum, tetapi juga bagi entitas pengendali, yaitu Danantara Asset Management. Perusahaan yang berada di bawah naungan pemerintah ini menjadi penerima mayoritas dividen dari kedua bank, mengokohkan posisi Danantara sebagai pemain strategis dalam ekosistem perbankan nasional.
Dividen Interim BRI dan Mandiri
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. telah menetapkan dividen interim sebesar Rp137 per saham. Dengan total nilai keseluruhan mencapai Rp20,63 triliun, dividen ini dijadwalkan dibayarkan pada 15 Januari 2026. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan laba yang solid serta manajemen yang efisien dalam menghadapi tekanan ekonomi global maupun domestik.
Sementara itu, Bank Mandiri memutuskan membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham, yang total nilainya mencapai kisaran Rp9,3 triliun. Dividen dari Mandiri akan masuk ke rekening investor pada 14 Januari 2026, sehari lebih cepat dari BRI. Keputusan ini sejalan dengan strategi manajemen bank dalam memberikan imbal hasil menarik bagi pemegang saham.
Mayoritas aliran dividen dari kedua bank akan mengalir ke PT Danantara Asset Management, yang merupakan pemegang saham pengendali. Berdasarkan catatan biro administrasi efek per November 2025, Danantara memegang 53,18% saham BBRI dan 52% saham BMRI. Posisi ini membuat perusahaan memperoleh porsi signifikan dari total dividen interim.
Aliran Dividen ke Danantara
Dari BRI, Danantara diperkirakan menerima dividen interim sebesar Rp11,04 triliun. Sementara itu, dari Bank Mandiri, perusahaan akan memperoleh Rp4,85 triliun. Jika dijumlahkan, total dividen yang mengalir ke Danantara Asset Management mencapai Rp15,89 triliun. Angka ini menegaskan pentingnya posisi Danantara sebagai pemegang saham pengendali yang mampu menikmati hasil kinerja positif bank-bank Himbara.
Selain Danantara, sovereign wealth fund Indonesia Investment Authority (INA) juga mendapat bagian dividen dari Bank Mandiri. INA tercatat menguasai 7,46 miliar saham BMRI, sehingga berhak menerima dividen interim senilai Rp746,66 miliar. Hal ini menambah total distribusi dividen yang bermanfaat bagi berbagai pemangku kepentingan dalam negeri.
Distribusi dividen interim ini menjadi bukti kinerja solid BRI dan Mandiri di tengah tantangan makroekonomi. Langkah tersebut juga memperlihatkan bahwa strategi manajemen dalam menjaga kualitas aset dan likuiditas bank berjalan efektif.
Dampak terhadap Keuangan Danantara
Masuknya dividen interim ini tentu berdampak positif bagi likuiditas dan manajemen keuangan Danantara. Dana Rp15,89 triliun dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan strategis, termasuk penguatan modal kerja, investasi baru, maupun alokasi untuk program sosial dan infrastruktur yang selama ini menjadi bagian dari mandat perusahaan.
Selain itu, aliran dividen ini menegaskan bahwa kepemilikan mayoritas di dua bank BUMN memberikan stabilitas pendapatan yang signifikan bagi Danantara. Dengan sumber kas yang terjamin dari dividen, perusahaan bisa lebih leluasa merancang strategi jangka panjang tanpa harus bergantung pada pendanaan eksternal.
Para analis memandang aliran dividen ini sebagai sinyal positif terhadap keberlanjutan pengelolaan aset Danantara. Dengan pendapatan stabil dari dividen, perusahaan memiliki kapasitas lebih baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui partisipasi aktif dalam sektor keuangan dan pembangunan infrastruktur.
Signifikansi Strategis dan Ekonomi
Distribusi dividen interim dari BRI dan Mandiri bukan sekadar angka finansial semata, tetapi juga memiliki makna strategis bagi ekonomi nasional. Dengan Danantara sebagai pemegang saham pengendali, aliran dividen ini memperkuat kemampuan perusahaan dalam memfasilitasi berbagai proyek pemerintah dan mendukung agenda pembangunan nasional.
Selain itu, dividen ini menunjukkan bahwa bank-bank Himbara tetap menjadi institusi keuangan yang sehat dan mampu memberikan keuntungan berkelanjutan bagi pemegang saham. Hal ini menjadi pertanda baik bagi investor domestik maupun internasional yang menaruh kepercayaan pada sistem perbankan BUMN di Indonesia.
Pengumuman pembagian dividen interim ini juga memberikan keyakinan kepada publik bahwa manajemen BRI dan Mandiri dapat mempertahankan kinerja yang stabil di tengah dinamika ekonomi global. Dana yang masuk ke Danantara Asset Management dapat digunakan untuk memperkuat likuiditas, mendukung ekspansi usaha, dan meningkatkan kontribusi sosial ekonomi.
Secara keseluruhan, aliran dividen interim senilai Rp15,89 triliun dari BRI dan Mandiri ke Danantara Asset Management menegaskan peran strategis perusahaan sebagai pemegang saham pengendali. Langkah ini memberikan stabilitas finansial, memperkuat kapasitas investasi, dan menegaskan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.